Allah: Béda antara owahan

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa
Konten dihapus Konten ditambahkan
c removed Category:Kristen using HotCat
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c shalat, solat -> salat using AWB
Larik 25: Larik 25:


<!--==Etimologi==
<!--==Etimologi==
Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah". Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-Maududi dalam ''Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an'' (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam ''al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah'' (h. 54). Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai bentuk ma'rifat dari ilah. Dalam bahasa Arabpun dikenal kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai bentuk mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata itupun mempunyai bentuk mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentuk ma'rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai bentuk ma'rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.<ref>{{id}}Ahmad Husnan. ''Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim''. Al Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425 H / Mei 2005 M. h. 25-27.</ref>-->
Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah". Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-Maududi dalam ''Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an'' (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam ''al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah'' (h. 54). Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai wujud ma'rifat dari ilah. Dalam bahasa Arabpun dikenal kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai wujud mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata itupun mempunyai wujud mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai wujud ma'rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai wujud ma'rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.<ref>{{id}}Ahmad Husnan. ''Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim''. Al Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425 H / Mei 2005 M. h. 25-27.</ref>-->


<!--Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata [[bahasa Aram]] Alāhā.<ref name="EoI">{{en}}Encyclopaedia of Islam, ''Allah''</ref>
<!--Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata [[bahasa Aram]] Alāhā.<ref name="EoI">{{en}}Encyclopaedia of Islam, ''Allah''</ref>
[[Cendekiawan muslim]] terkadang menerjemahkan Allah menjadi "''God''" dalam [[bahasa Inggris]]. Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (berbeda dengan God yang memiliki bentuk jamak ''Gods'' dan bentuk feminin ''Goddess'' dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting dalam upaya penerjemahan [[Al Qur'an]].
[[Cendekiawan muslim]] terkadang menerjemahkan Allah menjadi "''God''" dalam [[bahasa Inggris]]. Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung sehingga mesti dijaga, tidak memiliki wujud jamak dan gender (berbeda dengan God yang memiliki wujud jamak ''Gods'' dan wujud feminin ''Goddess'' dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting dalam upaya penerjemahan [[Al Qur'an]].
Sebagian besar ulama sepakat bahwa Allah adalah nama dari dzat yang ada di 'arsy yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada pada keduanya dan diantara keduanya kemudian menjaga dan mengurus keduanya beserta seluruh isinya tanpa henti, merasa lelah atau mengantuk. Allah adalah nama, bukan kata sehingga pada umumnya umat Islam tidak menterjemahkan Allah kepada tuhan atau god. Kata tuhan sendiri lebih dekat dari segi arti kepada kata sayyid (lord dalam bahasa Inggris). Sedangkan kata god lebih dekat kepada kata ilah (sesembahan dalam bahasa Indonesia).-->
Sebagian besar ulama sepakat bahwa Allah adalah nama dari dzat yang ada di 'arsy yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada pada keduanya dan diantara keduanya kemudian menjaga dan mengurus keduanya beserta seluruh isinya tanpa henti, merasa lelah atau mengantuk. Allah adalah nama, bukan kata sehingga pada umumnya umat Islam tidak menterjemahkan Allah kepada tuhan atau god. Kata tuhan sendiri lebih dekat dari segi arti kepada kata sayyid (lord dalam bahasa Inggris). Sedangkan kata god lebih dekat kepada kata ilah (sesembahan dalam bahasa Indonesia).-->


Larik 76: Larik 76:
<!--Dalam Kristen kata "Allah" merujuk kepada Yang Maha Kuasa secara umum, yang memperkenalkan diri-Nya sebagai [[Tetragrammaton|YHWH]]. Dalam Kekristenan arus utama, Allah diyakini memperkenalkan diri-Nya dalam tiga [[pribadi]], namun Ia tetap satu. Karena itulah dikenal konsep [[Tritunggal]], yaitu manifestasi Allah dalam diri [[Allah Bapa]], [[Allah Anak]] atau [[Allah Putera]] dan [[Allah Roh Kudus]]. [[Allah Bapa]] merujuk kepada Allah yang disapa secara akrab oleh orang Kristen seperti dalam hubungan antara [[ayah]] dengan [[anak|anaknya]]. Hal ini didasarkan pada ajaran Yesus dalam [[Doa Bapa Kami]] dalam [[Injil Matius|Matius]] 6:9, "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu..." Ajaran ini kemudian diperjelas oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dalam [[Galatia]] 4:6: "Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
<!--Dalam Kristen kata "Allah" merujuk kepada Yang Maha Kuasa secara umum, yang memperkenalkan diri-Nya sebagai [[Tetragrammaton|YHWH]]. Dalam Kekristenan arus utama, Allah diyakini memperkenalkan diri-Nya dalam tiga [[pribadi]], namun Ia tetap satu. Karena itulah dikenal konsep [[Tritunggal]], yaitu manifestasi Allah dalam diri [[Allah Bapa]], [[Allah Anak]] atau [[Allah Putera]] dan [[Allah Roh Kudus]]. [[Allah Bapa]] merujuk kepada Allah yang disapa secara akrab oleh orang Kristen seperti dalam hubungan antara [[ayah]] dengan [[anak|anaknya]]. Hal ini didasarkan pada ajaran Yesus dalam [[Doa Bapa Kami]] dalam [[Injil Matius|Matius]] 6:9, "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu..." Ajaran ini kemudian diperjelas oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dalam [[Galatia]] 4:6: "Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


Kata Allah juga dipakai dalam bentuk jamak dalam Yudaisme maupun agama Kristen seperti "allah-allah yang lain" untuk dewa-dewa sembahan orang kafir versi Kristen.-->
Kata Allah juga dipakai dalam wujud jamak dalam Yudaisme maupun agama Kristen seperti "allah-allah yang lain" untuk dewa-dewa sembahan orang kafir versi Kristen.-->


== Referensi ==
== Referensi ==

Révisi kala 4 Sèptèmber 2016 11.05

Kaligrafi Allah ing sawijining Masjid Tuwa ing Turki

Allah (basa Arab allāhu الله) utawi kadhang kala ditembungaken déning tiyang Jawi dados Gustialah, inggih punika iku sawijining tembung kang dipundhut saking basa Arab ingkang ateges "Pengèran". Tembung punika luwih kesohor minangka asma tumrap Pengèran déning tiyang ingkang anganut agami Islam. Tembung punika wonten kalangan para panutur basa Arab, minangka tembung kang umum kanggo peparing asma tumrap Pengèran, kalebet kagem tiyang Yahudi kaliyan Kristen Arab. Mangka, tembung punika ketingal dipungunakaken ugi wonten terjemahan kitab suci agama Kristen kaliyan Yahudi ingkang ngagem basa Arab, ugi terjemahan Injil wonten basa Indhonesiyah kaliyan Turki.




Allah jroning Islam

Jroning agama Islam, Allah iku siji-sijiné Tuhan (tanpa sekuthu) 112:1, sang panyipta, tuhan saka Ibrahim, Ismail, Ishaq lan Yakub, uga tuhan saka Musa, Dawud, Sulaiman, Isa lan Muhammad (muga rahmat lan shalawat dilimpahaké marang sakabèhané).


Wonten agami Islam, dipunpercados wonten sangang-dasa sanga (99) asma kagem Gustialah, ingkang dipunwastani (Asmaaulhusna). Asma-asma punika dipunpundhut saking Kuran kagem nyebut asma Allah.[1] Asma-asma ingkang kasebut punika antaranipun:

  • Al Malikul Mulk (Ratuning para ratu)
  • Al Hayy (Dat Ingkang Gesang)
  • Al Muhyii (Dat Ingkang Peparing Gesang)

Tembung-tembung gabungan ingkang ngandhut asma Allah

Artikel iki bagéyan saka sèri
Islam
Rukun Islam
Sahadat · Salat · Pasa
Jakat · Kaji
Rukun Iman
Allah · Kuran · Malaékat
Nabi · Dina Akhir
Qada & Qadar
Tokoh Islam
Mukamad
Nabi & Rasul · Sakabat
Ahlul Bait
Kutha suci
Mekkah ·Madinah · Yérusalem
Najaf · Karbala · Kufah
Kazimain · Mashhad ·Istanbul
Riyaya
Éjrah · Idul Fitri · Idul Adha
· Asyura · Ghadir Khum
Arsitèktur
Mesjid ·Menara ·Mihrab
Ka'bah · Arsitèktur Islam
Jabatan Fungsional
Khalifah ·Ulama ·
Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti
Tèks & Ukum
Kuran ·Kadis · Sunah
Fiqih · Fatwa · Saréngat
Madahab
Sunni
Kanapi ·Kambali
Maliki ·Sapingi
Singah
Rolas Imam
Ismailiyah·Zaidiyah
Liyané
Ibadi · Khawarij
Murji'ah·Mu'taziliyah
Delengen uga
Gapura Islam
Indeks perkara Islam

Tuladhaning tembung-tembung gabungan ingkang ngandhut tembung Allah:

  • Allahuakbar (الله أكبر) (Gustialah iku Mahaagung)
  • Bismillah (بسم الله ) (Kelawan nyebut asmaning Gustialah)
  • Insyaallah (إن شاء الله) (Menawi Gustialah Nggadhahi Kajeng)
  • Masyaallah (ما شاء الله) (Punika Kekajenganipun Gustialah)
  • Subhanallah (سبحان الله) (Dipunsucikaken Gustialah (kelawan panembahipun) )
  • Alhamdulillah (الحمد لله) (Sedaya puji katur dhumateng Gustialah)
  • Allahua'lam (الله أعلم) (Namung Gustialah Ingkang Mahamangertos)


Referensi

  1. Masalah transklusi: {{En}} mung bisa kaanggo ing mandhala aran Barkas. Anggonen {{lang-en}} utawa {{en icon}} baé.Bentley, David (1999). The 99 Beautiful Names for God for All the People of the Book. William Carey Library. ISBN 0-87808-299-9. {{cite book}}: Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (pitulung); Unknown parameter |month= ignored (pitulung)

Delengen uga

Pranala jaba