Naraguna:Ershadfer
Serangan Jakarta 2016 | |
---|---|
Masalah Lua ing Modhul:Location_map larik 418: No value was provided for longitude. | |
Pernah | Perempatan Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta |
Koordhinat | 6°11′12.56″S 106°49′23.38″E / 6.1868222°S 106.8231611°EKoordhinat: 6°11′12.56″S 106°49′23.38″E / 6.1868222°S 106.8231611°E |
Tanggal | Januari 14, 2016 10.40–15.30 (WIB) |
Jinising serangan | Bom bunuh diri, penembakan |
Pepati | 4 warga sipil 4 penyerang |
Tatu tan fatal | 24[1] |
Sing nindakaké | Cithakan:Country data ISIS Negara Islam Irak dan Syam |
Serangan Jakarta 2016 yaiku rerangkening prastawa arupa paling ora enem bledosan, uga tembak-tembakan ing sakubenge Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia ing tanggal 14 Januari 2016.[2][3] Menara Cakrawala, gedung sebelah parminSarinah, dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut.[4] Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.[2][5] Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.[1][6][7]
Latar belakang
[besut | besut sumber]Walaupun Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara ini sudah sering mengalami serangkaian aksi terorisme yang menewaskan lebih dari seratusan orang.[8]
Serangan di Sarinah merupakan serangan pertama setelah Bom Jakarta 2009 yang menewaskan 9 orang termasuk dua pelaku yang merupakan anggota Jemaah Islamiyah.[8] Jemaah Islamiyah sendiri merupakan organisasi terorisme yang bertujuan menyatukan Indonesia, Malaysia, dan wilayah selatan Filipina ke dalam sebuah negara Islam.[9][10]
Sejak kasus Bom Bali I pada tahun 2002, Indonesia mulai melangkah lebih maju untuk memberantas aksi terorisme Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme.[11] Sebuah badan yang khusus memberantas aksi terorisme dibentuk pada tahun 2010 dengan nama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, kepolisian menerima informasi pada bulan November 2015 bahwa Negara Islam Irak dan Syam memberi sinyal akan menyerang Indonesia.[8] Hal ini dikuatkan oleh laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict, lembaga kajian konflik di Indonesia asal Jakarta, bahwa sedikitnya ada 50 Warga Negara Indonesia yang pergi secara diam-diam ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi NIIS.[12]
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah sejak satu atau dua bulan yang lalu sudah menemukan informasi mengenai potensi serangan teror di kawasan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut berdekatan dengan lokasi ledakan bom Sarinah di persimpangan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Ryamizard mengatakan, Badan Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan soal potensi serangan tersebut. Ia mengakui pelaku penyerangan memanfaatkan kelemahan aparat.[13]
Kejadian serangan
[besut | besut sumber]Serangan dimulai pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB, ketika serangkaian ledakan mengguncang persimpangan Sarinah, Jakarta Pusat.[14] Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, pelaku serangan yang tidak diketahui jumlahnya ini membawa granat dan senjata api.[8] Menurut laporan sejumlah media, terdapat 7 orang yang menjadi pelaku serangan.[15]
Serangan dimulai ketika sebuah ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala, di depan gerai Starbucks persimpangan Sarinah pada pukul 10.40 WIB.[16] Tiga ledakan berikutnya terjadi di sebuah pos polisi tepat di persimpangan Sarinah, menewaskan satu warga sipil.[16][17] Sementara dua ledakan lainnya terjadi di dalam gerai Starbucks, menewaskan satu warga sipil lainnya. Setelah ledakan tersebut, beberapa laporan menyebutkan bahwa terjadi tiga ledakan di daerah lain, yakni Cikini, Slipi, dan Kuningan, namun laporan tersebut ditemukan sebagai pemberitaan palsu.[18]
Setelah ledakan-ledakan tersebut, polisi mencoba menyergap beberapa pelaku serangan. Suara tembakan antara pelaku dan polisi terdengar dari dalam Menara Cakrawala.[19] Dilaporkan, polisi menembak mati tiga pelaku serangan, dan dua pelaku ditangkap, sementara pelaku-pelaku lainnya tewas dalam melakukan ledakan bunuh diri.[20][21]
Anggota kepolisian turut menjadi korban penembakan pelaku. Seorang wartawan foto berhasil memfoto saat 2 orang pelaku serangan muncul dari keramaian dan mulai menembaki beberapa anggota kepolisian dari jarak yang sangat dekat.[22]
Pelaku
[besut | besut sumber]Menurut polisi Jakarta, seorang ekstremis Indonesia yang terkait dengan ISIL, Bahrun Naim, adalah dalang di balik serangan tersebut. Naim, yang diperkirakan berasal dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pindah ke Raqqa, Suriah beberapa waktu sebelum serangan tersebut; ia telah dikenal oleh pihak berwenang setidaknya sejak tahun 2010.[23][24] Naim tampaknya mengelola sebuah blog di mana ia memuji serangan-serangan teroris, termasuk Serangan Paris November 2015, dan menyerukan kepada orang-orang Indonesia untuk melakukan serangan-serangan semacam itu di Indonesia.[25][26] Naim ditangkap pada bulan November 2010 di rumahnya di Solo, Indonesia karena dicurigai memiliki hubungan dengan terorisme dan divonis pada bulan Juni 2011 atas tuduhan kepemilikan senjata, dan pengadilan tidak menemukan bukti yang cukup untuk memvonisnya sebagai pelaku terorisme.[27]
Seorang pejabat Kepolisian Republik Indonesia mengatakan bahwa tiga orang telah ditahan dalam penyelidikan atas pengepungan selama empat jam di ibukota Indonesia pada hari Kamis yang menewaskan tujuh orang.[28]
Polisi berhasil mengidentifikasi salah satu penyerang, yang fotonya tersebar luas dan menjadi wajah dari serangan tersebut, Afif Sunakim, yang terlihat membawa senjata dan ransel selama serangan. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman tujuh tahun karena menghadiri sebuah kamp militan.[29]
Empat penyerang tewas dalam serangan tersebut. Dua penyerang yang tewas dalam serangan bom bunuh diri diidentifikasi sebagai Dian Juni Kurniadi dan Ahmad Muhazab Saron, keduanya berusia 26 tahun. Dua penyerang yang tewas dalam baku tembak dengan polisi diidentifikasi sebagai Afif alias Sunakim alias Sunardi (usia tidak diketahui), dan Marwan alias Muhammad Ali (usia 40 tahun).[30][31]
Individu di Malaysia mungkin telah terhubung.[32]
Dampak
[besut | besut sumber]Akibat terjadinya serangan di persimpangan Sarinah, Starbucks menutup seluruh gerainya yang berada di Jakarta.[33] Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sempat anjlok akibat peristiwa ini.[34] Pengamanan kawasan vital di seluruh Jakarta ditingkatkan setelah peristiwa ini, seperti Gedung DPR/MPR dan gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.[35] Pengamanan di provinsi lain di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, turut ditingkatkan.[36][37][38]
Korban jiwa dan luka
[besut | besut sumber]Kewarganegaraan | Tewas | ||
---|---|---|---|
Kanada | 1[39][40] | ||
Aljazair | 3[41] | ||
Total | 4 | ||
Perhitungan berdasarkan pada data awal dan kemungkinan belum lengkap. |
Dalam pemberitaan awal, polisi menyebutkan bahwa hanya tujuh korban jiwa dalam serangan tersebut, di mana lima orang di antaranya merupakan pelaku serangan dan dua orang lainnya merupakan korban penembakan dan ledakan,[42] namun kemudian bertambah dengan meninggalnya Rais, salah satu petugas keamanan gedung yang terkena tembakan.[41][43] Kemudian salah satu korban dinyatakan bukan sebagai pelaku, sehingga terdapat empat pelaku tewas dan tiga korban warga negara Aljazair, dan satu korban warga negara Kanada.
Tanggapan
[besut | besut sumber]Lokal
[besut | besut sumber]Presiden Indonesia Joko Widodo memotong kunjungan kerjanya dari Majalengka, Jawa Barat dan langsung kembali ke Jakarta.[44][45] Dalam pernyataan tertulisnya, Jokowi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh takut dan kalah atas aksi teror seperti ini.[44][46] Jokowi pun memerintahkan pihak terkait untuk segera mengejar dan menangkap pelaku serangan.[47]
Internasional
[besut | besut sumber]- Australia: Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, telah menghubungi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Ia menyatakan bahwa Australia siap memberi bantuan untuk Indonesia dalam mengusut kasus ini. Ia juga mengutuk keras kejadian tersebut.[48] Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mengeluarkan peringatan serupa, yang menghimbau warga Australia untuk menghindari daerah terdampak dan mengikuti arahan otoritas keamanan.[49]
- Belanda: Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders mengutuk keras serangan ini. Ia pun menyatakan siap membantu Indonesia mengusut serangan ini.[50]
- Britania Raya: Kantor Luar Negeri Persemakmuran Inggris menyarankan warga Britania Raya yang berada di wilayah terdampak serangan untuk mengikuti kebijakan dari petugas setempat.[51]
- Malaysia: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam akun Twitter menyatakan "kesedihan dan syok yang mendalam" atas kejadian ini.[52]
- Singapura: Juru bicara Menteri Luar Negeri Singapura mengutuk keras serangan di Jakarta dan menyatakan bahwa Singapura siap mendukung Indonesia dalam bantuan hukum dari kasus ini.[52]
- Sri Lanka: Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengutuk keras serangan teroris.[53]
- Thailand: Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengungkapkan kesedihan mendengar serangan tersebut dan menawarkan dukungan negaranya ke Indonesia.[54]
- Inggris: Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengutuk serangan ini sebagai "tindakan teror yang tidak masuk akal" dan menyerukan kepada semua warga negara Inggris di Jakarta dan tempat lain di Indonesia "untuk mempertahankan kewaspadaan dan memonitor sarana wisata, media lokal dan mengikuti saran dari otoritas keamanan lokal".[2] Departemen Luar Negeri dan Persemakmuran menyarankan warga Inggris untuk mengikuti petunjuk dari pemerintah dan membatasi gerak di sekitar daerah yang terkena.[55]
- Amerika Serikat: Kedutaan Amerika Serikat mendorong warganya untuk menjauh dari daerah sekitar Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza.[56]
- Vietnam: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Hai Binh mengutuk serangan dengan dan kedutaannya bekerja sama dengan para pejabat Indonesia untuk memantau situasi.[57]
Laporan palsu di Depok
[besut | besut sumber]Laporan palsu atas otak serangan Sarinah terjadi di Depok, yang dilakukan oleh Nurul Aprilia, 19 tahun. Akibatnya tiga orang, Saeful Bahri, Sudirmansyah, serta Isra Tamami ditangkap oleh Polresta Depok pada Jumat 15 Januari 2016 dini hari. Beberapa barang dan komputer yang merupakan barang dagangan disita oleh polisi untuk diperiksa. Keluarga korban penangkapan kemudian mengklarifikasi bahwa hal tersebut sebenarnya merupakan masalah internal keluarga akibat kekurangan perhatian terhadap anak. Saeful menyatakan tidak akan menuntut balik anaknya sendiri.[58]
Catatan kaki
[besut | besut sumber]- ↑ a b "Tujuh tewas dan 23 luka-luka dalam serangan terorisme di kawasan Thamrin – BBC Indonesia". Diarsip saka sing asli ing 2016-01-16. Dibukak ing 2016-01-14.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ a b c "Jakarta blasts: Explosions and gunfire in Indonesian capital, live update".
- ↑ "Jakarta blasts: Explosions and gunfire in Indonesian capital".
- ↑ "Pengemudi Ojek Lihat Pelaku Lemparkan Ransel yang Meledak di Dekat Sarinah – Kompas.com". Dibukak ing January 14, 2016.
- ↑ "8 Korban Tewas Bom Thamrin, 4 Pelaku dan 4 Warga Sipil". Metrotvnews. 17 Januari 2016. Dibukak ing January 17, 2016.[pranala mati permanèn]
- ↑ "Multiple explosions, gunfire in central Jakarta, Indonesia near café & UN agency office".
- ↑ Polisi pastikan enam tewas, tiga polisi dan tiga warga sipil – BBC Indonesia
- ↑ a b c d Cochrane, Joe (13 January 2016). "Jakarta Attacks Leave at Least 4 Dead, Police Say". The New York Times. Dibukak ing 14 January 2016.
- ↑ "Terrorism Havens: Indonesia". Council on Foreign Relations. December 2005. Diarsip saka sing asli ing 2009-07-29. Dibukak ing 17 July 2009.
{{cite web}}
: Unknown parameter|deadurl=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ Onishi, Norimitsu (17 July 2009). "Militants Eyed in Indonesian Bombings". The New York Times. Dibukak ing 18 July 2009.
{{cite news}}
: Italic or bold markup not allowed in:|publisher=
(pitulung) - ↑ Ramraj, Hor, & Roach, èd. (2005). Global Anti-Terrorism Law and Policy. Cambridge University Press. kc. 295. ISBN 0-521-85125-4.
{{cite book}}
: CS1 maint: multiple names: editors list (link) - ↑ Cochrane, Joe (31 January 2014). "Indonesian Militants Join Foreigners Fighting in Syria". The New York Times. Dibukak ing 14 January 2016.
- ↑ Bom Sarinah, Menhan: 2 Bulan Sebelumnya Sudah Terdeteksi Tempo.co, tanggal 14 Januari 2016. Diakses tanggal 14 Januari 2016.
- ↑ "7 dead as series of blasts rock Indonesian capital". www.dawn.com. 14 Januari 2016. Dibukak ing 14 Januari 2016.
- ↑ Safi, Michael; Weaver, Matthew. "Jakarta attacks: at least six dead in series of 'suicide bombings' – live updates". the Guardian. Dibukak ing 14 January 2016.
- ↑ a b Teroris Lakukan Bom Bunuh Diri di Starbucks Thamrin, Kemudian Serang Pos Polisi
- ↑ Tiga Ledakan di Pos Polisi Depan Sarinah Thamrin Tempo.co. Tanggal 14 Januari 2016. Diakses tanggal 14 Januari 2016.
- ↑ Ledakan dan Tembakan Hanya Terjadi di Thamrin!
- ↑ Kapolda dan Kapolres Jakpus Masuk ke Gedung Cakrawala Meski Ada Baku Tembak
- ↑ 3 Peneror Sarinah Ditembak Mati, 4 Lainnya Ditangkap
- ↑ Cithakan:Cite video
- ↑ Detik-detik Polisi Ditembak Dua Terduga Teroris Bom Sarinah Tempo.co. Tanggal 14 Januari 2016. Diakses tanggal 14 Januari 2016.
- ↑ "Islamic State claims Jakarta attack, police officer among dead". ABC News (ing basa Inggris Ostrali). 2016-01-14. Dibukak ing 2023-03-25.
- ↑ "Jakarta attacks: Profile of suspect Bahrun Naim". BBC News (ing basa Inggris Karajan Manunggal). 2016-01-14. Dibukak ing 2023-03-25.
- ↑ "Jakarta attacks: Profile of suspect Bahrun Naim". BBC News (ing basa Inggris Karajan Manunggal). 2016-01-14. Dibukak ing 2023-03-25.
- ↑ Joe Cochrane, Bahrun Naim, Suspect in Jakarta Attack, Appears to Have Praised Paris Assaults in Blog, New York Times (14 January 2016).
- ↑ "Jakarta attacks: Profile of suspect Bahrun Naim". BBC News (ing basa Inggris Karajan Manunggal). 2016-01-14. Dibukak ing 2023-03-25.
- ↑ Johnson, Alex; Ahmad, Amalia (15 January 2016). "Indonesian Police Say Three Detained After Jakarta Attacks". NBC News. Dibukak ing 15 January 2016.
- ↑ "Jakarta attacks: Convicted militant named as attacker". BBC. Dibukak ing 15 January 2016.
- ↑ Arnaz, Farouk. "Five Attackers or Four? Police Still Unsure". Jakarta Globe. Diarsip saka sing asli ing 17 Januari 2016. Dibukak ing 16 Januari 2016.
- ↑ Promchertchoo, Pichayada. "Jakarta blasts: All seven casualties identified, 12 suspects arrested". Channel News Asia. Diarsip saka sing asli ing 18 August 2016. Dibukak ing 17 January 2016.
- ↑ Hawley, Samantha (26 January 2016). "Jakarta terror attack may be linked to Malaysia suspects". ABC News.
- ↑ Starbucks Tutup Semua Gerai Pascabom Sarinah
- ↑ Jakarta Diteror Bom, Kantor Ahok Disterilkan
- ↑ Ada Orang Mencurigakan, Pengamanan DPR Diperketat Pasca Bom Thamrin
- ↑ Antisipasi Teror, Pengamanan Gedung Sate Diperketat
- ↑ Jakarta diteror, Jawa Timur siaga
- ↑ Pasca-Bom Sarinah, Bali Tingkatkan Kewaspadaan
- ↑ APS (15 Januari 2016). "Attentat de Jakarta: les deux victimes algériennes identifiées" . EL Watan. Diarsip saka sing asli ing 2016-01-17. Dibukak ing 17 Januari 2016.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ "Canadian killed in Jakarta attacks was from Laval, Que". CBC. Dibukak ing 2016-01-16.
- ↑ a b "Jakarta bombings: Death toll rises to eight after security guard dies from injuries". Nine News. Dibukak ing 17 Januari 2016.
- ↑ "Ini Identitas 7 Korban Tewas Bom Sarinah". republika.co.id. Dibukak ing 18 Januari 2016.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ Promchertchoo, Pichayada. "Indonesia's most wanted terrorist Santoso may not be dead: Police". Channel News Asia. Diarsip saka sing asli ing 2017-03-04. Dibukak ing 17 Januari 2016.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ a b "Jakarta Diteror, Jokowi Langsung Balik dari Majalengka". Diarsip saka sing asli ing 2016-01-16. Dibukak ing 2016-01-14.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ "Ledakan di Sarinah, Jokowi Minta Rakyat Tidak Takut dan Tetap Tenang – Kompas.com". Nasional.kompas.com. Dibukak ing January 14, 2016.
- ↑ Bom Sarinah, Jokowi: Kita Tak Boleh Kalah Tempo.co. Tanggal 14 Januari 2016. Diakses tanggal 14 Januari 2016.
- ↑ Jokowi: Kejar dan Tangkap Pelaku Ledakan di Sarinah
- ↑ "Matthew Doran on Twitter". Twitter. Dibukak ing 2016-01-14.
- ↑ "Travel Advice for Indonesia – Australian Department of Foreign Affairs and Trade". smartraveller.gov.au.
- ↑ Zeven doden bij aanslagen in Jakarta, Nederlander zwaargewond | NOS
- ↑ "Indonesia travel advice – GOV.UK". www.gov.uk. Dibukak ing 2016-01-14.
- ↑ a b Wong, Alan (14 January 2016). "Foreign Countries Condemn Attacks". The New York Times – The New York Times. Dibukak ing 14 January 2016.
- ↑ "Sri Lanka condemns terrorist attack in Jakarta". Lanka Business Online. Dibukak ing 2016-01-16.
- ↑ "Thailand stands ready to support Indonesia: PM". The Nation. 15 January 2016. Diarsip saka sing asli ing 2016-01-19. Dibukak ing 15 January 2016.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ "Indonesia travel advice - GOV.UK". www.gov.uk. Dibukak ing 2016-01-14.
- ↑ "Emergency Message for U.S. Citizens | Jakarta, Indonesia - Embassy of the United States". jakarta.usembassy.gov. Diarsip saka sing asli ing 2016-01-14. Dibukak ing 2016-01-14.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung) - ↑ "Vietnam condemns deadly IS terror attacks in Indonesia capital". Tuoi Tre. 15 January 2016. Dibukak ing 15 January 2016.
- ↑ "BOM SARINAH THAMRIN : Tega! Gadis di Depok Tuding Ayah dan Paman Pelaku Bom Jakarta". solopos.com. Dibukak ing 18 Januari 2016.
{{cite web}}
: Unknown parameter|dead-url=
ignored (|url-status=
suggested) (pitulung)
Pranala luar
[besut | besut sumber]- Médhia magepokan Serangan Jakarta 2016 ing Wikimedia Commons
Cithakan:Terorisme di Indonesia Cithakan:Bencana di Indonesia tahun 2016