Menyang kontèn

Suyatmin Widodo

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa

SUYATMIN WIDODO berasal dari Blora Jawa Tengah.

SUYATMIN WIDODO dikenal sebagai pengarang sastra Jawa, khususnya cerkak dan guritan. Bahkan, ia sering membacakan guritan dalam berbagaipertemuan yang membicarakan sastra dan budaya Jawa. Nama Suyatmin Widodo selalu dipakai oleh pengarang ini dalam karyanya. Ia jarang memakai nama Suyatmin atau Widodo begitu saja. Pengarang yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial ini lahir di Blora, Jawa Tengah, 25 Oktober 1971. Ia malang melintang di Yogyakarta dalam rangka menuntut ilmu dan bekerja. Setelah tamat dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (1999), ia bekerja di sebuah lembaga swasta di Yogyakarta. Ia menikah dengan wanita bernama Win Aryati H. Winarno dan dikaruniai dua orang anak: Sophie MD Yogjanissa dan Heraklitos Wurara Yogjanarendra. Selain mengikuti pendidikan formal, Suyatmin Widodo tergolong rajin mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan budaya, baik sastra, jurnalistik, maupun radio. Beberapa pelatihan yang pernah diikutinya, antara lain adalah: (1) Workshop Penulisan Esai Bahasa Jawa yang diselenggarakan oleh Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta tahun 1992, (2) Diklat Jurnalistik Mahasiswa PENDAPA Tamansiswa Yogyakarta tahun 1994, (3) Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut Mahasiswa Se-Indonesia di Universitas Mercu Buana Jakarta tahun 1995, (4) Lokakarya Wartawan Seni, Budaya, dan Film yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Jawa bekerja sama dengan PWI Yogyakarta tahun 1996, (5)Lokakarya Karya Latihan Wartawan oleh PWI Cabang Yogyakarta tahun 1998,(6) Pelatihan Penulisan Karya Sastra yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bekerja sama dengan BSMI Daerah Istimewa Yogyakarta, (7) Pelatihan Fund Raising 2000 yang diselenggarakan Forum LSM Daerah Istimewa Yogyakarta, (8) Pendidikan Program dan Sponsorship Radio yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah PRSSNI Jawa Timur di Malang.

Beberapa organisasi yang pernah diikuti Suyatmin Widodo, antara lain,(1) menjadi Pimpinan Umum/Redaksi Majalah Mahasiswa PENDAPA Tamansiswa Yogyakarta tahun 1996, (2) sebagai Koordinator Litbang Majalah Mahasiswa dan Koordinator Kelompok Sastra PENDAPATamansiswa tahun1997–1999 (3) sebagaiKoordinator Humas dan Media Massa DPP PemudaTamansiswa tahun 1998-1999 (4) tahun 2000–2001 bergabung dengan YayasanTunas Bangsa Yayasan Bhakti Bangsa Yogyakarta, (5) tahun 2000 bergabungdengan Yayasan Ranggowarsito Yogyakarta. Di samping itu, sejak 2003 menjadiPengurus PWI-Reformasi Koordinator Daerah Istimewa Yogyakarta. Suyatmin memang tertarik total dalam dunia tulis-menulis. Sejak 1996 1999 menjadi wartawan berbagai media massa, seperti Eksponen,Krida,

dan Panorama.

Tahun 1998–1999 mengelola inhouse journal Gugah di bawah naungan Pengurus Pusat Taman Siswa. Pada tahun 1999 ia menjadi reporter freelance majalah seni Gong untuk wilayah liputan Daerah Khusus Jakarta. Di samping itu,ia pernah menjadi tenaga relawan untuk aktivitas pendokumentasian Paguyuban Al Barokah Salatiga, Jawa Tengah. Pada akhirnya, sejak 2000 menjadi penyunting pada buletin Gelombang yang dikelola oleh PRSSNI Jawa Timur. Bahkan, kesibukan yang banyak itu tidak menyurutkan aktivitasnya sebagai koresponden Majalah Ombudsmen Jakarta untuk wilayah liputan Yogyakarta dan Jawa Tengah.Keseriusan Suyatmin telah banyak melahirkan berbagai prestasi dalam bidang budaya. Karyanya masuk sebagai naskah pilihan dalam Lomba Mengarang Mengenang Kota Kelahiran yang diselenggarakan oleh Puspawara, Jakarta (1992).Pada 1995 sebagai nominator lomba penulisan cerpen seleksi daerah Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) II, juara II Lomba Penulisan Cerpen Peksiminas II di Jakarta, dan tahun 1997 meraih juara harapan II dalam lomba penulisan lakon pada Peksiminas III di Bandung. Pada tahun 1998 Suyatmin Widodo menjadi peserta terbaik dalam Karya Latihan Wartawan PWI Cabang Yogyakarta.Pada tahun 1998 karya sandiwaranya ditayangkan VRI Yogyakarta dengan judul “Sandiwara-Sandiwara”.

Suyatmin selama ini telah menulis naskah lakon, cerpen, cerbung, dan guritan. Beberapa naskah lakonnya, antara lain: “Bu Bidan” dan "Pasar Ilang" dipentaskan pada Festival Kesenian Yogykarta (2005), serta “Sandiwara-Sandiwara” (berbahasa Indonesia) ditayangkan di stasiun TVRI Yogyakarta. Sejumlah cerkak karyanya telah terbit di berbagai media. Guritan dan puisinya juga terbit dalam Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Bernas, dan lain-lain. Di antara guritan itu, antara lain: " Biyen Gunungmu , Saiki Laladan Larangan", “Upama Sliramu Sagara Amba”,“Reportoar Bandar Dhadhu”, “Kekudangane Bapak-Simbok ”,“Stasiun Jatinegara ing Lebaran Wingi”,“Ilat lan Ladhing, 'Isih Kaya Biyen'”,“Gendhing Kapang”, dan“ Pendhapa Kuwi“ .