Menyang kontèn

Naraguna:Weweakun

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa

Maximus Tipagau (lahir 1938) adalah seorang pengusaha dan aktivis sosial Indonesia yang dikenal karena kiprahnya dalam pemberdayaan masyarakat Papua. Pada 2012, ia mendirikan Yayasan Somatua yang menjalankan program-program di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Sejak 2020, ia dipercaya menjadi tenaga ahli Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo

Maximus awlanya bekerja sebagai tukang kebun di Freeport selama 14 tahun. Pada 2008, ia merintis usaha di bidang pariwisata dengan menjual paket pendakian ke Puncak Carstensz. Lewat usahanya itu, ia memberdayakan Suku Moni di Desa Ugimpa dengan menjadikan mereka menjadi porter atau melayani turis Dedikasinya tersebut membuat ia dianugerahi penghargaan Kinck Andy Hero pada 2020.

Biografi

[besut | besut sumber]

Maximus Tipagau yang akrab disapai Maxi lahir pada tahun 1983 sebagai anak panglima perang Suku Moni di Kampung Bulapa, Distrik Ugapa, Intan Jaya. Ia hanya mengecap pendidikan SD. Maxi kecil dididik oleh orang tuanya untuk menjadi pekerja keras. Setiap pagi ia membantu ibu mengisi air sebelum berangkat ke sekolah dan harus berjalan berkilometer untuk sampai di sekolah. Namun, ia terpaksa putus sekolah saat duduk di kelas 4 SD karena kedua orang tuanya meninggal.

Meski punya nenek, Maximus memilih hidup mandiri. Ia mencari pekerjaan apapun untuk menghasilkan uang. Ia mengangkut tas geolog asing yang melakukan penelitian di desanya, menjadi porter di lapangan terbang, hingga mengangkut sayuran.

Pada usia sepuluh tahun, Maximus mencoba melamar pekerjaan di Tembagapura, kawasan Freeport. Meski, beberapa kali ia diusir sekuriti, ia tak kehilangan akal. Dengan berbagai strategi, ia akhirnya bisa mendapat pekerjaan sebagai tukang kebun di kompleks pejabat tinggi Freeport. Walaupun hanya tukang kebun, Maximus memiliki hubungan akrab dengan para pejabat seperti direktur, bahkan mereka yang berasal dari Ameria Serikat atau Kanada.

Setelah 14 tahun bekerja, Maximus mulai berpikir untuk menekuni dunia usaha. Menyadari potensi pendakian Puncak Carstensz yang selama ini belum tergarap maksimal, ia merintis operator pendakian pada 2008 dengan modal gaji selama bekerja di Freeport. Ia menyediakan jasa pemandu, penyewaan peralatan pendakian, hingga penyediaan akomodasi.

Maximus sudah mengantarkan banyak pendaki dari berbagai negara ke Puncak Carstensz. Paket pendakian yang ia jual berkisar dari 40-50 juta untuk pendaki lokal dan 10.000 dolar untuk pendaki asing. Meskipun angka itu cukup “wah”, Ia menyebut keuntungan yang ia dapat tidak terlalu banyak karena biaya pendakian ke Puncak Carstensz memang terkenal mahal.

Pada 2012, Maximus mendirikan Yayasan Somatua, organisasi nirlaba untuk memberdayakan masyarakat Papua. Yayasan ini menjalankan beberapa program, salah satunya program dokter terbang. Bekerja sama dengan Doctor Share, Yayasan Somatoa menerbangkan dokter-dokter ke daerah-daerah yang tidak punya akses kesehatan, seperti Intan Jaya, Papua. Biaya yang diperlukan utnuk tiap dokter ditanggung secara swadaya. Di bidang pendidikan, Yayasan Somatoa mendirikan sekolah di desa serta membantu sarana belajar untuk anak-anak dan remaja di Papua.

Pada 2014, Maximus terpilih menjadi Staf Ahli Presiden yang membidangi bisnis dan wilayah Papua. Dalam kapasitasnya ini, ia pernah dipercaya untuk memimpin delegasi ekonomi ke luar negeri untuk mengembangkan ekonomi Papua. Pada tahun yang sama, ia meluncurkan buku mengenai kisah hidupnya berjudul Maximus & Gladiator Papua yang diterbitkan oleh Penerbit Rayyana Komunikasindo, Jakarta. Selepas itu, ia memutuskan kembali lagi ke Papua untuk mengelola Yayasan Somatoa yang ia didirikan.

Dalam ajang pemilihan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Mimika periode 2021-2026, nama Maxiumus mengapung sebagai salah satu calon terkuat selain Abraham Th Raweyai. Namun, ia akhirnya mengundurkan diri karena ingin fokus pada usaha pengembangan air mineral dan pariwisata yang saat ini sedang ia bangun. Walau demikian, Maxiumus berkomitmen mendukung sepenuhnya calon yang terpilih.

Penghargaan

[besut | besut sumber]

Pada 2020, berkat kerja kerasnya mengenalkan wisata Papua kepada dunia, ia dianugerahi Penghargaan Kick Andy Hero. Sebelum itu, ia juga telah memperoleh beberapa penghargaan, seperti Penghargaan dari Kapolri untuk Pemecah Rekor Bersama Pendaki Cartenz Wanita Terbanyak Pertama di Dunia pada 2017 dan Penghargaan Most Outstanding People dari Infobank pada 2018.