Maria: Béda antara owahan

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (parembugan | pasumbang)
c →‎top: éjaan, replaced: yaiku → ya iku using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c →‎Maria dan Shakespeare: gerakan -> obahan using AWB
Larik 41: Larik 41:


== Maria dan Shakespeare ==
== Maria dan Shakespeare ==
Pada abad ke-16 di Inggris, penghormatan terhadap Maria menjadi sebuah isu sentral dalam kontroversi umum menyangkut makna ayat-ayat Kitab Suci, citra-citra religius, dan praktek-praktek religius dalam kehidupan Kristiani. Beberapa tokoh terkemuka di Inggris pada abad ke-16 menganggap ziarah ke tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria serta berdoa [[rosario]] itu tidak-Alkitabiah, "takhyul", dan/atau pemberhalaan. Sejak tahun 1535 sampai 1538, di bawah perintah [[Henry VIII dari Inggris|Raja Henry VIII]], seluruh tempat-tempat ziarah Kristiani di Inggris dihancurkan karena para reformer Protestan percaya bahwa tempat-tempat itu berpengaruh buruk terhadap kerohanian masyarakat. Banyak dari tempat-tempat ziarah yang dihancurkan tersebut adalah tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria, di antaranya adalah tempat ziarah [[Walsingham|''Our Lady of Walsingham'']] yang sangat populer, serta berbagai pusat ziarah lainnya di Ipswich, Worcester, Doncaster, dan Penrise. Tempat ziarah ''Our Lady of Walsingham'' telah diziarahi oleh dua dari kelima isteri Henry, yakni [[Catherine Aragon]] dan [[Anne Boleyn]]. Kedua wanita itu juga wafat sekitar waktu penghancuran tempat ziarah tersebut pada tahun [[1538]].
Pada abad ke-16 di Inggris, penghormatan terhadap Maria menjadi sebuah isu sentral dalam kontroversi umum menyangkut makna ayat-ayat Kitab Suci, citra-citra religius, dan praktek-praktek religius dalam kehidupan Kristiani. Beberapa tokoh terkemuka di Inggris pada abad ke-16 menganggap ziarah ke tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria serta berdoa [[rosario]] itu tidak-Alkitabiah, "takhyul", dan/atau pemberhalaan. Sejak tahun 1535 sampai 1538, di bawah perintah [[Henry VIII dari Inggris|Raja Henry VIII]], seluruh tempat-tempat ziarah Kristiani di Inggris dihancurkan karena para reformer Protestan percaya bahwa tempat-tempat itu berprabawa buruk terhadap kerohanian masyarakat. Banyak dari tempat-tempat ziarah yang dihancurkan tersebut adalah tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria, di antaranya adalah tempat ziarah [[Walsingham|''Our Lady of Walsingham'']] yang sangat populer, serta berbagai pusat ziarah lainnya di Ipswich, Worcester, Doncaster, dan Penrise. Tempat ziarah ''Our Lady of Walsingham'' telah diziarahi oleh dua dari kelima isteri Henry, yakni [[Catherine Aragon]] dan [[Anne Boleyn]]. Kedua wanita itu juga wafat sekitar waktu penghancuran tempat ziarah tersebut pada tahun [[1538]].


Pada saat yang sama, "Maria" atau "Mary" dalam Bahasa Inggris secara dramatis kian populer sebagai nama yang diberikan untuk bayi-bayi perempuan di Inggris pada abad ke-16. Sekitar tahun 1500, di Warwick County, Inggris, mungkin hanya ada 1% bayi perempuan yang diberi nama Mary. Sekitar tahun 1600, jumlah bayi perempuan yang diberi nama Mary meningkat hingga sekitar 10%. Perubahan ini terasa luar biasa, mengingat adanya upaya ekstensif dari pemerintah pada masa itu untuk menghilangkan sama sekali penghormatan terhadap citra-citra Maria, dan untuk mengarahkan peribadatan Kristiani kepada kata-kata yang tertulis.
Pada saat yang sama, "Maria" atau "Mary" dalam Bahasa Inggris secara dramatis kian populer sebagai nama yang diberikan untuk bayi-bayi perempuan di Inggris pada abad ke-16. Sekitar tahun 1500, di Warwick County, Inggris, mungkin hanya ada 1% bayi perempuan yang diberi nama Mary. Sekitar tahun 1600, jumlah bayi perempuan yang diberi nama Mary meningkat hingga sekitar 10%. Perubahan ini terasa luar biasa, mengingat adanya upaya ekstensif dari pemerintah pada masa itu untuk menghilangkan sama sekali penghormatan terhadap citra-citra Maria, dan untuk mengarahkan peribadatan Kristiani kepada kata-kata yang tertulis.

Révisi kala 4 Sèptèmber 2016 03.42

Kanggé kagunan sanès saking ', mangga mriksani [[]].
Bagéyan saka seri artikel ngenani
Kakristenan
Agama Kristen

Dasar
Yésus Kristus
GréjaTéologi
TritunggalInjil
Dispensasionalisme
Para RasulKraton
Sajarah Kakristenan

Alkitab:
Injil: Prajanjian Lawas
       Prajanjian Anyar
Apokrifa: Deuterokanonika

Ajaran:
Angger-angger sepuluh
Kotbah ing Bukit: Ucapan Berbahagia
Donga Kanjeng Rama
Hukum Kasih
Amanat Agung

Gréja Kristen:
Gréja Katulik
Gréja Katulik Latin
Gréja Katulik Wétan
Gréja Ortodoks Wétan
Gréja Ortodoks Oriental
Gréja Wétan Asiria
Protestanisme

Topik-Topik Ing Kakristenan:
NestorianismeMiafisitisme
Kalèndher
Denominasi Kristen
MariaKlausa filioque
Gerakan agama Kristen

Ibadat Kristiani:
Misa
Liturgi Suci

Kapercayan sing kakait:
Agama Abrahami
Gerakan Rastafari

Maria (Aram-Yahudi מרים Maryām "pait"; Basa Yunani Septuaginta Μαριαμ, Mariam, Μαρια, Maria; Basa Arab: Maryam, مريم) iku ibuné Yesus lan tunangan Yusuf[1] jroning Kekristenan lan Islam.

Miturut sumber-sumber non-kanonik, wongtuwané asma Yoakim lan Hana. Sawijining téori ngandhakaké yèn asma bapaké ya iku Heli, sing disebutaké jroning silsilah miturut Lukas. Maria, sing wektu iku sawijining perawan, weruh saka malaikat Gabriel, utusan Allah, yèn bakal ngandhut Yesus, anak saka Allah sing urip, liwat mukjizat saka Roh Suci.

Amarga Lukas 1:48 ("wiwit saiki kabèh katurunan bakal nyebut aku bahagia"), Maria akèh diagungaké ing kalangan wong Kristen, khususé ing lingkungan Gréja Katulik Roma lan Gréja Ortodoks. Umat Muslim uga ngurmati Maria. Bidang teologi Kristen sing magepokan disebut Mariologi. Pesta kelairan Maria dipèngeti ing kalangan Gréja Ortodoks, Katulik Roma, lan Anglikan tanggal 8 September. Gréja Ortodoks lan Katulik Roma uga nduwèni akèh dina perayaan liyané kanggo ngurmati Maria.

Delengen uga

Catatan ayat Alkitab

Wacan

Pranala njaba

Catatan sikil

Cithakan:Tokoh Perjanjian Baru