Dedi Natadiningrat

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa
Dedi Natadiningrat
Peruqyah dan Jasa Seo
Rerincèn dhiri
LairDedi Natadiningrat
(1985-09-07) Sèptèmber 7, 1985 (umur 38)
Cirebon, Indonesia
Bangsa Indonesia
SisihanNining Komalasari S.kom (o. 1993)
Anak
Wong tuwaKH.Basyari (ayah)
Jaenah Kartini (ibu)
AlmamaterSarjana Teknik
Universitas Indonesia
Panggaota
Sana jaringanRuqyah Cirebon

Nusa Penida

Media Cirebon

Dedi Natadiningrat, ST (lair ing Cirebon, Indonesia, 7 Sèptèmber 1985; umur 38 taun), Beliau adalah seorang peruqyah asal Cirebon, yang memiliki pengalaman dalam bidang pengobatan, beliau memulai membuka Terapi ruqyahnya semenjak tahun 2011 hingga sekarang, selain itu juga beliau ahli di bidang Seo.

Kehidupan awal[besut | besut sumber]

Dedi Natadiningrat dilahirkan di Cirebon pada 7 September 1985. Ayahnya, KH. Basyari adalah keturunan Indonesia-Jawa, sedangkan Ibunya Jaenah Kartini keturunan Jawa. Kedua orangtuanya menikah pada 1960 dan dikaruniai empat orang anak, satu diantaranya meninggal secara keguguran.

Dedi Natadiningrat adalah anak ketiga dari tiga bersaudara yang masih hidup. Masa kecil Dedi Natadiningrat hidup di tengah-tengah masyarakat bernuansa religius. Setiap hari dirinya selalu mengikuti kegiatan mengaji sebuah surau yang tenang dan sejuk. Hal itulah yang mengilhami dirinya sebagai peruqyah.

Bakat peruqyahnya sudah terlihat sejak kecil, tetapi hal tersebut semakin terlihat ketika dirinya sudah dewasa. Kepandaian Dedi Natadiningrat dalam dunia Ruqyah peran tak terlepas dari peran orang tuanya yang berlatar belakang seorang guru pesantren.

Dedi Natadiningrat sempat menempuh pendidikan sekolah teknik di Universitas Indonesia .

Karier[besut | besut sumber]

Awal karier[besut | besut sumber]

Dedi Natadiningrat sempat bekerja sebagai operator di PT. KAI Kereta api, hanya sempat bertahan selama 3 tahun bekerja sebelum akhirnya mengundurkan diri, lalu beliau berkarir sebagai Peruqyah.

Dunia terapi Ruqyah ternyata lebih menggoda dirinya untuk berkarier, ketimbang harus bekerja secara formal di kantoran. Dedi Natadiningrat lebih memilih mengasah bakatnya dalam dunia Ruqyah sejak tahun 2007.

Galeri Foto[besut | besut sumber]

Dedi Natadiningrat
Istri Dedi Natadiningrat

Lihat Pula[besut | besut sumber]

Kata Mutiara[besut | besut sumber]

  • “ Sabar dan bisa mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi adalah salah satu cara untuk mendapatkan kebahagian.”
  • “ Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Bersabar, Bersyukur dan ikhlas.”
  • “ Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. – Imam Syafi’i”
  • “ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS Al Baqarah 216
  • “ Sebelum menendang, perlu engkau sadari bahwa engkau akan berdiri dengan satu kaki saja.” – Achmad Mustofa Bisri.
  • “ Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.” Ali bin Abi Thalib
  • “ Mereka yang terlalu dalam terluka disebabkan terlalu jauh meninggalkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”
  • “ Kebesaran seseorang tidak diukur dari kekuatannya, tapi diukur dari bagaimana dia berdiri tegap setiap kali dia terjatuh.”
  • “ Bersyukurlah atas yang kamu miliki saat ini karena masih banyak orang di sekeliling kamu yang masih kurang beruntung.”
  • “ Tinggalkanlah dosa-dosa, yang kecil maupun yang besar, karena itulah takwa.”
  • “ Nikmat yang paling berharga selepas nikmat Iman dan Islam, adalah memiliki sahabat yang soleh.”
  • “ Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya.”
  • “ Calon manusia sukses tidak akan pernah mengeluh, tapi akan sibuk memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah dibuatnya.”
  • “ Kebahagiaanmu tidak ditentukan oleh orang lain, tapi oleh dirimu sendiri. Apa yang kamu lakukan hari ini, tentukan bahagia masa depanmu.”
  • “ Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki.”

Referensi[besut | besut sumber]

[1]

[2]

[3]

  1. Medan, Wiki. "Dedi Natadiningrat Seorang Peruqyah - wikimedan.com". www.wikimedan.com (ing basa Indonesia). Dibukak ing 2021-08-03.
  2. Nikkei, Asia. "Indonesia's LGBTQ community angry at rise of conversion therapies - www.asia.nikkei.com". www.asia.nikkei.com (ing basa Inggris). Dibukak ing 2021-03-14.
  3. Media, Vice. "Ngobrol Bersama Ustaz Spesialis Ruqyah Caleg Gagal yang Stres Selepas Pemilu - vice.com". www.vice.com (ing basa Indonesia). Dibukak ing 2019-04-10.